Cara Mulai Staking Cryptocurrency
Home > Cara Mulai Staking Cryptocurrency
AAG Marketing
Des 19, 2022 7 mins read

Cara Mulai Staking Cryptocurrency

Staking Cyrptocurrency adalah cara yang luar biasa untuk meningkatkan kekayaanmu karena cara ini memberimu peluang untuk mendapatkan bunga atau hadiah pada koin atau token yang sudah kamu simpan dalam dompetmu. Cara ini juga lebih mudah diakses dibandingkan penambangan cryptocurrency karena tidak memerlukan seperangkat komputer yang kuat ataupun perangkat keras yang khusus, dan jauh lebih ramah lingkungan.

Jadi, apa tepatnya staking crypto, bagaimana kamu bisa ambil bagian, dan apa kelebihan dan resikonya? Temukan dalam panduan AAG Academy ini.

Apa itu staking cryptocurrency?

Staking crypto memberi pemegang koin dan token tertentu peluang untuk mendapatkan bunga dan hadiah atas aset mereka dengan membuat mereka bekerja. Daripada membiarkan semua tokenmu diam saja di dompetmu dengan harapan nilai mereka akan meningkat seiring waktu, kamu bisa memasukkan mereka ke sistem staking agar mereka sementara bisa digunakan untuk memvalidasi transaksi.

Beberapa cryptocurrency, termasuk Ethereum, crypto kedua terbesar di planet ini dalam nilainya, menggunakan sistem staking sebagai bagian dari mekanisme konsensus 

proof-of-stake (PoS). Sistem ini adalah sistem alternatif dari proof-of-work (PoW), yang sebelumnya dipakai oleh Ethereum sampai bulan September 2022, yang menghapuskan perlunya komputer yang kuat, mahal dan membutuhkan banyak energi. 

Ketika kamu menstaking koin atau token crypto dengan sistem PoS, kamu tidak kehilangan mereka. Mereka tetap milikmu secara kepemilikan, dan mereka ada dalam dompetmu sehingga kamu masih bisa menggunakan mereka ketika diperlukan, dengan asumsi periode terkunci yang kamu setujui semula sudah berakhir. Kamu hanya perlu membiarkan mereka untuk terus mendapatkan bunga dan hadiah.

Mungkin juga untuk melakukan staking token di aplikasi keuangan desentralisasi (DeFi) yang menawarkan pinjaman, asuransi, atau produk keuangan lainnya. Dalam kasus ini, kamu meminjamkan crypto milikmu kepada orang lain, jadi crypto itu akan keluar dari dompetmu. Namun, balasannya, kamu akan mendapatkannya kembali beserta dengan bunganya. 

Mungkin kamu tertarik dengan: What is cryptocurrency staking?

Cara Kerja Staking Crypto?

Sistem PoS menginjinkan kamu berinvestasi baik sebagian maupun semua koin atau token yang kamu pegang ke dalam sebuah wadah yang digunakan untuk memverifikasi transaksi crypto. Crypto, lebih dari sekedar daya komputasi, digunakan untuk memvalidasi transaksi-transaksi ini, dan mereka yang berkontribusi pada sistem PoS akan mendapatkan hadiah setiap kali crypto mereka dipakai. 

Dalam beberapa sistem PoS, semakin besar jumlah token yang kamu investasikan, semakin besar peluangmu untuk mendapatkan hadiah. Kamu juga bisa mengambil bagian dalam proses validasi dengan menjadi seorang validator, yang membutuhkan komputer yang bisa selalu online dan terhubung dengan jaringan blockchain yang disyaratkan agar bisa siap memproses transaksi-transaksi ketika dibutuhkan. 

Jika kamu tidak memiliki cukup koin atau token untuk ikut dalam sistem staking, kamu sebaliknya mungkin bisa bergabung dalam kumpulan staking. Kumpulan staking terdiri dari beberapa kontributor yang menaruh token mereka dalam wadah yang sama untuk menaikkan jumlah staking dan peluang mereka untuk dipilih sebagai validator. Hadiah lalu dibagi di antara semua peserta wadah, bergantung pada berapa banyak kontribusi mereka. 

Jika kamu berinvestasi pada aplikasi DeFi, kamu menyerahkan cryptomu pada yang lain, biasanya agar mereka bisa meminjamnya untuk kebutuhan mereka sendiri. Cara ini lebih beresiko dibanding berinvestasi pada sistem PoS karena ada kemungkinan kamu tidak mendapatkan kembali crypto yang kamu pinjamkan, tapi sebagai hasilnya, tingkat suku bunga jauh lebih tinggi, jadi kamu bisa mendapat crypto yang lumayan lebih banyak dengan cara ini.

Staking adalah sebutan yang kita beri untuk metode investasi ‘pasif’ karena cara ini tidak memerlukan masukan dari pemegang crypto, selain memilih masuk dalam sistem staking sebagai langkah permulaan. Siapapun bisa ikut ambil bagian, selama mereka menyimpan jumlah minimum koin atau token yang diminta. Lalu kamu bisa berdiam dan membiarkan cryptomu ‘bekerja’ sementara kamu mengumpulkan hadiahnya. 

Cryptocurrency apa yang bisa kamu staking?

Saat ini ada ratusan cryptocurrency yang mendukung program staking, baik merupakan bagian dari sistem PoS ataupun dari aplikasi DeFi. Beberapa yang terbesar dan paling  terkenal adalah:

  • Ethereum (ETH)
  • Cardano (ADA)
  • Chainlink (LINK)
  • Cosmos (ATOM)
  • Polkadot (DOT)

Kamu juga bisa stake token AAG (1AAG) mu dalam program staking yang unik yang mengijinkan kamu mendapat hadiah dengan potensi APR sebesar 170,16%. Lebih lagi, jika kamu juga punya Genesis NFT AAG, yang saat ini tersedia di NFT Key, kamu bisa menaikkan modalmu menjadi sebanyak $105%.

Apa keuntungan dari staking?

Staking adalah satu cara untuk menaikkan jumlah simpanan cryptomu, dan dengan demikian meningkatkan kekayaanmu, sementara kamu menyimpan koin dan token. Karena cara ini adalah metode investasi pasif, cara ini membutuhkan waktu dan upaya yang sedikit, dan sedikit pengetahuan teknis — khususnya jika dibandingkan dengan penambangan crypto. Kamu juga tidak memerlukan perangkat keras yang mahal.

Beberapa bursa mengaktifkan staking sebagai fungsi bawaan mereka, jadi yang perlu kamu lakukan adalah menyimpan koin atau token cryptomu dalam dompetmu sementara mereka berbunga dan mendapat hadiah. Dan dengan berkontribusi pada sistem PoS, kamu membantu memvalidasi transaksi-transaksi crypto menggunakan sistem konsenses yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan PoW.

Jika kamu ingin mendapatkan bunga lebih lagi dari cryptomu, kamu bisa meminjamkan koin dan tokenmu lewat aplikasi DeFi, namun kamu perlu sadari sebelumnya, cara ini lebih beresiko dibanding berinvestasi pada sistem PoS

Apa resiko dari staking?

Meski staking cara yang hebat untuk menaikkan jumlah simpanan cryptomu dengan upaya yang sangat ringan, kamu harus sadar bahwa cara ini tidak benar-benar aman. Ada resiko dalam setiap metode staking, dan selalu ada kemungkinan kamu tidak mendapat kembali crypto yang kamu investasikan.

Resiko paling besar dengan sistem PoS adalah ‘pemotongan’ dan pinalty yang bisa timbul ketika ada kejadian yang tidak sesuai dengan rencana. Jika transaksi crypto tidak bisa divalidasi, mungkin karena kesalahan sistem atau orang, maka jaringan menghukum kontributor dengan mengambil sebagian dari crypto yang mereka staking.

Pinalti ini dirancang untuk mengampankan sistem PoS. Mereka bertindak sebagai pencegah untuk menghalangi orang jahat mencoba memanipulasi atau mensabotase transaksi crypto dengan memastikan mereka kehilangan crypto setiap kali sebuah transaksi tidak bisa divalidasi. Tanpa resiko ini, maka tidak ada yang bisa menghentikan mereka dari menyerang jaringan terus menerus.

Dengan staking DeFi, ada kemungkinan investasi cryptomu, yang kamu pinjamkan ke orang lain, tidak akan kembali — itu sebabnya suku bunga yang titawarkan biasanya jauh lebih tinggi.

Apa itu staking NFT?

Staking NFT memakai konsep yang mirip dengan staking crypto dimana kamu mendepositokan NFT ke dalam sistem staking, biasanya untuk kurun waktu tertentu, untuk mendapatkan hadiah dan bunga atas mereka. Namun, penting untuk diingat, tidak semua NFT bisa distaking, jadi layak untuk diperiksa persyaratan dari platform staking yang ingin kamu pakai sebelum kamu membeli NFT yang baru.

Hadiah untuk staking NFT biasanya termasuk NFT tambahan atau token utilitas yang dikeluarkan oleh platform DeFi. Nilai hadiah bergantung pada NFT yang distaking, dan dalam banyak kasus, semakin langkah dan semakin berharga NFTnya, semakin besar hadiahnya. Beberapa platform NFT paling terkenal saat ini termasuk di antaranya: 

Mungkin kamu tertarik dengan: What is an NFT?

Cara memulai staking

Sekalipun proses staking bisa berbeda bergantung pada metode yang kamu pilih, inilah langkah-langkah yang biasanya perlu kamu lakukan untuk memulainya:

  • Penelitian:
    Temukan semua yang kamu perlu tahu tentang metode staking yang mungkin akan kamu pakai, termasuk jumlah minimum koin atau token yang kamu perlukan untuk didiamkan.
  • Beli sedikit cryptocurrency:
    Sesudah kamu memilih metode staking yang ingin kamu pakai, kamu perlu membeli crypto yang dibutuhkan. Kamu memerlukan sebuah dompet untuk ini. Jika kamu membelinya dari bursa terpusat, kamu juga akan langsung mendapatkan dompetnya, tapi jika kamu membelinya dari bursa desentralisasi, kamu perlu membuat dompet desentralisasi lebih dulu.
  • Cari tahu jika kamu butuh perangkat keras:
    Jika kamu berencana menjadi seorang validator, kamu akan membutuhkan komputer yang bisa selalu online dan terkoneksi dengan jaringan blockchain yang tepat. Temukan persyaratan perangkat keras yang dibutuhkan dan pastikan mesin kamu cocok untuk tugas ini.
  • Mulai staking:
    Ketika kamu sudah siap mulai staking, kamu perlu mengikuti langkah-langkah resmi bergantung pada metode pilihanmu. Mungkin sesederhana masuk dalam sistem staking, atau mungkin kamu perlu mendaftar sebagai peminjam melalui aplikasi DeFi.

References

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Crypto staking bisa menjadi hobi yang sangat menguntungkan, dengan pengembalian yang biasanya jauh lebih tinggi dari yang mungkin kamu lihat dibandingkan dengan tabungan biasa. Contohnya, bursa seperti Kraken menawarkan suku bunga 4%-7%.

Staking bisa menjadi cara yang luar biasa untuk menaikkan simpanan cryptomu, tapi kamu harus sadar akan resikonya sebelum kamu mulai.

Staking DeFi atau keuangan desentralisasi adalah ketika kamu meminjamkan koin dan token cryptomu kepada mereka yang ingin meminjamnya.

Wadah staking adalah kumpulan dari beberapa pemegang crypto yang berkumpul untuk menaruh simpanan mereka ke dalam satu wadah.

Was this article helpful?
YesNo

Punya pertanyaan? Bergabunglah ke Discord kami

Bagikan artikel ini:

Tentang Penulis

AAG Marketing

Perhatian

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi umum yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada publik, bukan sebuah nasihat investasi pribadi, perusahaan, ataupun nasihat untuk bisnis dan profesional. Sebelum bertindak, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat keuangan, hukum, pajak, investasi ataupun bidang lainnya dan meminta nasihat dari mereka yang mungkin akan mempengaruhi Anda maupun bisnis Anda.

Explore Web3 & Metaverses intuitively with Saakuru®

Dapatkan berita lebih awal

Jadilah yang pertama mendapatkan buletin kami yang penuh dengan pembaruan perusahaan, produk serta berita pasar.

🍪
We use cookies to make your experience better. Learn more: Privacy Policy
Accept

Explore Web3 & Metaverses intuitively with MetaOne®

Download now
Download Saakuru